Surat Al-Baqarah Ayat 40
يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتِىَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا۟ بِعَهْدِىٓ أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّٰىَ فَٱرْهَبُونِ
Arab-Latin: Yā banī isrā`īlażkurụ ni'matiyallatī an'amtu 'alaikum wa aufụ bi'ahdī ụfi bi'ahdikum, wa iyyāya far-habụn
Artinya: Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
« Al-Baqarah 39 ✵ Al-Baqarah 41 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 40
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah penting dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjelasan dari para ahli tafsir terhadap makna surat Al-Baqarah ayat 40, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Wahai keturunan Ya’kub Ingatlah nikmat-nikmat Ku yang banyak yang dilimpahkan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Ku serta penuhilah wasiat Ku kepada kalian, yaitu Bahwa kalian akan mengimani kitab-kitab Ku dan rasul-rasul Ku semuanya serta mengamalkan ajaran-ajaran syariat Ku. Jika kalian mengamalkan hal itu, Aku akan penuhi apa-apa yang telah Aku janjikan kepada kalian berupa Rahmat di dunia dan keselamatan di akhirat. Dan hanya kepada Ku saja hendaknya kalian takut, dan waspadailah oleh kalian siksa Ku jika kalian melanggar perjanjian tersebut dan kalian kafir kepada Ku.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
40. Allah menyeru Bani Israil yang merupakan para keturunan Nabi Ya’qub; “Ingatlah kenikmatan-kenikmatan yang telah Aku berikan kepada kalian, dan jalankanlah perintah-Ku untuk beriman kepada para Rasul dan untuk menjalankan syariat. Jika kalian menjalankan hal itu niscaya Aku akan membalas kalian dengan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dan hanya kepada-Ku hendaklah kalian takut.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
40. Wahai anak-anak Nabiyullāh Ya’qūb, ingatlah akan nikmat-nikmat Allah yang datang bertubi-tubi kepada kalian dan syukurilah nikmat-nikmat itu. Dan pegang teguhlah janjimu kepada-Ku bahwa kamu akan beriman kepada-Ku, kepada rasul-rasul-Ku dan mengamalkan syariat-syariat-Ku. Jika kamu memenuhi janji itu, niscaya Aku akan menepati apa yang telah Aku janjikan kepada kalian, yaitu kehidupan yang baik di dunia dan balasan yang baik di hari kiamat. Takutlah hanya kepada-Ku dan jangan melanggar penjanjian-Ku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
40. إِسْرَائِيل (Israil)
Yakni Nabi Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim, dan arti dari Israil adalah hamba Allah. Sedangkan makna bani Israil adalah keturunan dari Nabi Ya’kub dan mereka adalah orang-orang Yahudi.
اذْكُرُوا (ingatlah)
Yakni syukurilah nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian yang berupa pengutusan rasul, penurunan kitab, penyelamatan dari Fir’aun, dan nikmat-nikmat yang lainnya.
وَأَوْفُوا بِعَهْدِي (dan penuhilah janjimu kepada-Ku)
Yakni janji yang kalian sepakati dalam taurat untuk mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Shallallahu ‘Alaihi Wasallam; dan menurut pendapat lain janji untuk menjalankan segala kewajiban.
أُوفِ بِعَهْدِكُمْ (niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu)
Yakni berupa ganjaran yang telah Aku jamin.
وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ (dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)
Makna (الرهبة) yakni ketakutan yang sangat. Dan makna dari potongan ayat ini: jadikanlah dalam hati kalian ketakutan kepada-Ku, dan jangan kalian takut kepada selain-Ku
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Diantara metode da'wah kepada Allah adalah : mengingatkan hamba-hamba Allah akan nikmat Allah atasnya; dengan cara ini akan lebih mudah hatinya menerima kebenaran itu, dan merupakan hujjah yang lebih kuat baginya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Wahai keturunan Ya’kub! “Ingatlah nikmatKu atas kalian dan leluhur kalian, dengan menyelamatkan kalian dari banjir bandang dan kesesatan Fir’aun, menaungi dengan awan, menurunkan kitab, memilih rasul-rasul dari golongan kalian dan lain sebagainya. Penuhilah janjiKu kepada kalian dalam Taurat dengan mengikuti Muhammad SAW! Niscaya Aku akan memberi kalian sesuatu yang mengamankan kalian berupa balasan kebaikan dan pahala yang melimpah atas ketaatan (kalian), takutlah kalian kepadaKu dan janganlah takut kepada siapapun selain Aku!”.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Wahai Bani Israil} wahai anak cucu Ya’kub {ingatlah nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepada kalian dan penuhilah janji kalian kepadaKu, niscaya Aku penuhi janjiKu kepada kalian. Hanya kepadaKu hendaknya kalian takut} maka takutlah kalian kepadaKu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
40. “Hai Bani Israil.” Yang dimaksud dengan Israil adalah Nabi Ya’qub Alaihissalam, khitbah ini ditujukan kepada kelompok-kelompok dari Bani Israil, yang berada di Madinah dan sekitarnya, termasuk di dalamnya orang-orang yang datang setelahnya. Allah memerintahkan kepada mereka dengan suatu perintah yang bersifat umum seraya berfirman, ”Ingatlah akan nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepadamu,” yang termasuk didalamnya seluruh nikmat-nikmat yang akan disebutkan dalam surat ini sebagiannya, dan yang dimaksudkan dengan mengingatnya dengan hati adalah adanya pengakuan, dab dengan lisan adanya pujian, dan dengan anggota tubuh adalah dengan menggunakannya kepada hal-hal yang disukai oleh Allah dan di ridhaiNya, “dan penuhilah janjimu kepadaKu, ” maksudnya, apa-apa yang diamanatkannya kepada mereka berupa amanat iman kepadaNya, kepada Rosul-rosulNya dan menegakkan syari’atNya, ”niscaya Aku penuhi janjiKu kepadamu, ” maksudnya Allah memberikan ganjaran akan hal tersebut. Dan yang dimaksud adalah apa yang Allah sebutkan dalam firman-Nya:
"Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah : 12)
Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk melakukan sebab yang dapat mendorong mereka untuk menunaikan janjinya yaitu rahbah (takut akan pembalasan) dariNya dan khasyyah (takut disebabkan ma’rifat tentang keagungan) Nya semata, karena sesungguhnya orang yang khasyyah kepadaNya pastilah khasyyah itu akan mendorongnya untuk menaati perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kemudian Allah memerintahkan kepada mereka dengan suatu perintah yang bersifat khusus yang mana keimanan mereka tidak akan sempurna dan tidak akan benar kecuali dengannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Allah SWT berfirman seraya memberikan perintah kepada Bani Israil untuk masuk Islam dan mengikuti nabi Muhammad SAW yang telah diberi rahmat dan salam terbaik oleh Allah, dan mendorong mereka dengan menyebut bapak mereka, yaitu nabi Ya'qub AS. Makna kalimatnya adalah: "Hai anak-anak dari hamba yang taat kepada Allah, jadilah seperti ayah kalian dalam mengikuti kebenaran" Seperti ketika seseorang berkata,"Hai anak yang mulia, lakukanlah ini!" atau "Hai anak yang gagah berani, keluarlah menjadi pahlawan!" atau "Hai anak yang cerdas, carilah ilmu", dan sejenisnya.
Dari Abdullah bin Abbas, bahwa sesungguhnya Bani Israil itu seperti dengan ucapanmu, yaitu hamba Allah.
Terkait firman Allah SWT, (ingatlah akan nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepadamu) Mujahid berkata,’Nikmat Allah yang dianugerahkan kepada mereka, baik yang disebutkan maupun yang tidak, yaitu ketika Dia memecahkan batu untuk mereka, menurunkan manna dan salwa, serta menyelamatkan mereka dari perbudakan keluarga Fir'aun"
Abu Al-'Aliyah berkata,"NikmatNya adalah menjadikan di antara mereka para nabi dan rasul serta menurunkan kitab-kitab untuk mereka."
Saya berkata,”ini seperti ucapan nabi Musa AS kepada mereka, (Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".) (Surah Al-Maidah: 20) maknanya yaitu di zaman mereka.
Dari Ibnu Abbas terkait firman Allah SWT, (ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu) maknanya yaitu bantuanKu yang untuk kalian dan nenek moyang kalian ketika Aku menyelamatkan mereka dari Fir'aun dan kaumnya.
Terlkai firman (dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu) Ibnu Abbas berkata maknanya adalah perjanjian yang Aku ambil dari leher kalian, yaitu perjanjian dengan nabi Muhammad SAW ketika dia datang kepada kalian (niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu) maknanya yaitu, Aku akan memenuhi janjiKu kepada kalian dengan membenarkan dan mengikutinya dengan melepaskan beban dan belenggu yang sebelumnya ada di leher kalian karena dosa-dosa yang kalian perbuat.
Abu Al-'Aliyah berkata, (dan penuhilah janjimu kepada-Ku) maknanya yaitu janji Allah kepada hamba-hambaNya yaitu agama Islam, supaya mereka mengikutinya"
Firman Allah, (dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)), maknanya adalah takutlah kepadaKu. Ini adalah pendapat yang dikatakan oleh Abu Al-'Aliyah, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas, dan Qatadah.
Ibnu Abbas berkata tentang firman Allah SWT (dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)) maknanya yaitu, Allah akan menurunkan kepada kalian sesuatu yang telah diturunkan kepada orang-orang sebelum kalian yaitu nenek moyang kalian berupa adzab-adzab yang telah kalian ketahui, seperti adzab membalikkan bumi dan lainnya.
Ini merupakan peralihan dari ajakan menjadi ancaman. Allah SWT telah mengajak mereka dengan cara yang halus dan cara memberi ancaman, barangkali mereka kembali kepada kebenaran, mengikuti Rasulallah SAW, merenungi Al-Quran beserta peringatan-peringatannya, melaksanakan perintah-perintahNya, dan membenarkan berita-berita dariNya. Allah adalah Yang Maha Pemberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus. Karena itu, Dia berfirman, Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat)). Kata (mushaddiqan) itu manshub karena menjadi “haal” dari kata “maa”, bentuknya yaitu “bil ladzi anzaltu mushaddiqan” (beriman kepada apa Aku turunkan) atau dari “dhamir” yang dibuang, bentuknya yaitu “bi maa anzalathu mushaddiqan” (beriman kepada apa yang Aku turunkan) bisa juga menjadi “mashdar” dari “fi’il”, yaitu pada firman Allah (Bi maa anzaltu mushaddiqan) maknanya yaitu Al-Quran yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW, nabi dari bangsa Arab, yang ummi, sebagai kabar gembira dan peringatan, pelita yang menerangi, mengandung kebenaran dari Allah SWT, dan membenarkan apa yang telah ada sebelumnya yaitu Taurat dan Injil.
Abu Al-'Aliyah berkata terkait firman Allah SWT (Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat)).maknanya yaitu:"Wahai Ahli Kitab, berimanlah kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada pada kalian dia berkata: "Karena sesungguhnya mereka itu mendapati bahwa nabi Muhammad SAW itu telah tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka"
Diriwayatkan dari Mujahid, Ar-Rabi' bin Anas, dan Qatadah pendapat seperti itu.
Terkait firman Allah (dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya), beberapa ulama’ bahasa berkata bahwa yang dimaksud adalah kelompok pertama yang mengingkarinya" atau hal semacamnya.
Abu al-'Aliyah berkata bahwa maknanya adalah,”Janganlah menjadi orang pertama yang mengingkari nabi Muhammad SAW, yaitu orang pertama dari kaum kalian, Ahli Kitab, setelah mendengar bahwa nabi Muhammad SAW telah diutus. Begitu juga pendapat Al-Hasan, Sufyan Ats-Tsauri, dan Ar-Rabi' bin Anas.
Ibnu Jarir memilih bahwa kata ganti dalam firmanNya "bihi" merujuk kepada Al-Qur'an yang telah disebutkan sebelumnya dalam firmanNya (Bi maa anzaltu). Kedua pendapat ini benar, karena keduanya saling berkaitan. karena siapa saja yang mengingkari Al-Qur'an, maka dia telah mengingkari nabi Muhammad, SAW dan siapa saja yang mengingkari nabi Muhammad SAW, maka dia telah mengingkari Al-Qur'an.
Adapun firmanNya: (orang yang pertama kafir kepadanya), maknanya adalah orang pertama dari Bani Israil yang kafir, telah ada banyak orang kafir Quraisy dan lainnya dari bangsa Arab yang kafir. Maksudnya adalah orang pertama dari Bani Israil yang kafir secara langsung, karena orang-orang Yahudi di Madinah adalah orang pertama dari Bani Israil yang diajak berbicara tentang Al-Qur'an. Keingkaran mereka kepada Al-Qur’an menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang pertama kali ingkar dari golongan mereka
Firman Allah (, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah) maknanya adalah janganlah mengganti keimanan kepada ayat-ayatKu, dan rasulKu dengan harta dan nafsu. karena semua itu hanya sebentar dan merupakan sesuatu yang fana. Sebagaimana yang dikatan oleh Abdullah bin Mubarak, bahwa Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Harun bin Yazid, memberitahu kami: "Al-Hasan (yaitu Hasan Al-Bashri) ditanya tentang firman Allah: (harga yang rendah), dia menjawab: Harga yang rendah itu adalah dunia beserta segala hiasannya."
Abu Al-'Aliyah berkata tentang firman Allah SWT (dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah) maknanya adalah janganlah mengambil imbalan atas ayat-ayatNya. Dia berkata: "Dan hal iitu tertulis pada kitab pertama yang ada pada mereka: “Wahai anak cucu Adam, ilmu itu dipelajari secara gratis, sebagaimana kamu diajari secara gratis"
Dikatakan bahwa maknanya adalah jangan mengganti penjelasan, keterangan, dan penyebaran ilmu yang bermanfaat bagi manusia dengan menyembunyikannya dan menyamarkannya agar kalian bisa berada di atas kepemimpinan di dunia yang rendah, hina, dan akan segera berlalu.
Makna firman Allah SWT: (dan hanya kepadaKulah kamu harus bertakwa) adalah Sesungguhnya Allah SWT mengancam mereka atas sesuatu yang sengaja mereka lakukan berupa menyembunyikan dari kebenaran dan menampakkan yang kebalikannya, serta menentang Rasulallah SAW
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
بنو إِسۡرَٰٓءِيلَ : Israil adalah penambaan bagi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihissalam, sedangkan anak-anak keturunan Israil yang dimaksud adalah Yahudi, karena darah keturunan mereka apabila dirunut kembali ke anak-anak Ya’qub yang jumlahnya dua belas.
نِعۡمَتِيَ An-Ni’mah : Yang dimaksud dengan kenikmatan disini adalah kata benda yang menunjukkan jenisnya (isim jins) yang maknanya adalah jamak (kenikmatan-kenikmatan). Dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada Bani Israil amatlah banyak, akan disebutkan perinciannya pada ayat-ayat selanjutnya.
أَوۡفُواْ بِعَهۡدِيٓ Aufuu bi’ahdiy : Menepati perjanjian adalah dengan menyempurnakannya. Pernjanjian Allah atas Bani Israil adalah agar mereka menjelaskan tentang kenabian Muhammad ﷺ dan beriman kepadanya.
أُوفِ بِعَهۡدِكُمۡ Uufi bi’ahdikum : Menyempurnakan perjanjian kalian dengan memasukkan kalian ke dalam surga, dimana ketika di dunia Allah telah memuliakan dan meninggikan kedudukan kalian.
وَإِيَّٰيَ فَٱرۡهَبُونِ Wa iyyaaya Farhabun : Makak takutlah kepadaKu dan jangan takut kepada selainKu.
Makna ayat :
Tatkala ayat-ayat sebelumnya menceritakan tentang Adam dan bagaimana Allah memuliakannya, dan sujudnya malaikat kepada Adam, serta bagaimana Iblis enggan untuk bersujud karena sombong, dan hasad yang disimpannya kepada Adam, ini semua diketahui oleh orang-orang Yahudi karena mereka memiliki kitab, sehingga Allah Ta’ala mengajak bicara Bani Israil untuk mengingatkan mereka akan kewajiban yang harus ditunaikan berupa keimanan dan keistiqomahan. Allah Ta’ala menyeru mereka dengan nama anak-anaknya Israil ‘alaihissalam untuk kemudian memerintah dan melarang mereka.
Allah Ta’ala memerintahkan mereka agar mengingat nikmat-nikmat yang sudah didapatkannya agar mau bersyukur dengan berbuat ketaatan dan beriman kepada rasulNya yaitu Muhammad ﷺ beserta apa yang beliau bawa berupa petunjuk dan perintah untuk memenuhi janji yang sudah diambil dari mereka. Juga perjanjian agar mereka takut kepada Allah saja dan tidak takut kepada selainNya dari kalangan makhluk.
Pelajaran dari ayat :
1. Kewajiban untuk menyebut kenikmatan-kenikmatan yang didapatkan sebagai wujud bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang didapat.
2. Kewajiban untuk menepati perjanjian apalagi perjanjian antara hamba dengan tuhannya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat 40: Kemudian Allah menyeru Bani Israil dan mereka adalah keturunan Yakub , Allah memerintahkan bagi mereka untuk mengingat nikmat Allah yang banyak diberikan kepada mereka. begitu pula Allah memerintahkan kepada mereka untuk bersyukur dan taat sebagaimana perintah Allah kepada mereka untuk bersegera mengerjakan perintah Allah kepada mereka yaitu : beriman kepada Allah, kepada kitab-kitab-Nya, kepada para utusan-Nya serta kepada syariat-syariat-Nya.; Maka jika mereka mengerjakannya, mereka akan Allah tolong dan Allah akan memuliakannya di dunia serta Allah akan muliakan di akhirat. Kemudian Allah memerintahkan untuk tidak takut kepada siapapun kecuali Dia.
Israil adalah keturunan dari Ya’qub yang merupakan cucu dari bapaknya para nabi Ibrahim, yang mana ya’qub adalah bapak dari Yusuf dan saudara-saudara mereka semua.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
Mencakup semua nikmat yang diberikan Allah kepada mereka, sebagian nikmat tersebut akan disebutkan dalam surat ini (lihat ayat 49 dan ayat-ayat setelahnya). Tujuan mengingatnya adalah agar mereka mengakui nikmat tersebut, memujinya dengan lisan dan menggunakan anggota badannya untuk mengerjakan perbuatan yang dicintai Allah dan diridhai-Nya.
Janji Bani Israil kepada Allah ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada rasul-rasul-Nya di antaranya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam serta menegakkan syari'at-Nya sebagaimana yang disebutkan di dalam Taurat.
Janji Allah kepada mereka adalah seperti yang disebutkan dalam surat Al Maa'idah: 12, yang artinya:
"Dan sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Aku bersama kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti Aku akan menutupi dosa-dosamu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 40
Ayat ini dan beberapa ayat setelahnya berbicara tentang bani israil, yakni anak keturunan israil, nama lain dari nabi yakub, cucu nabi ibrahim. Mereka juga dikenal dengan sebutan yahudi. Wahai bani israil! ingatlah dan renungkanlah nikmat-nikmat-ku yang telah aku berikan kepadamu dan nenek moyangmu seperti turunnya petunjuk-petunjuk ilahi, penyelamatan dari musuh-Musuhmu, dan lain-lain. Dan penuhilah janjimu kepada-ku yang telah kamu nyatakan di dalam jiwamu, niscaya aku penuhi pula janji-ku kepadamu dengan memberi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia serta pahala dan surga di akhirat nanti, dan takutlah serta tunduklah kamu hanya kepada-ku sajatuntunan pada ayat di atas dipertegas lagi dengan mengajak mereka memeluk islam yang dibawa oleh nabi Muhammad. Dan berimanlah kamu kepada apa, yakni Al-Qur'an, yang telah aku turunkan kepada nabi Muhammad yang membenarkan apa, yakni taurat, zabur, dan lain-lain, yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama, yakni yang paling gigih dan paling keras mengingkari dan kafir kepadanya. Janganlah kamu jual, campakkan, atau tukar ayat-ayat ku dengan kemegahan duniawi dan dengan harga yang pada hakikatnya murah walaupun tampak mahal, dan bertakwalah hanya kepada-ku, sebab dengan itu kamu akan dapat menjalankan perintah-ku dan meninggalkan larangan-ku, sehingga kamu tidak terjerumus dalam kesesatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penafsiran dari banyak mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-Baqarah ayat 40 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita. Dukung usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.