Surat Al-Baqarah Ayat 46
ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Arab-Latin: Allażīna yaẓunnụna annahum mulāqụ rabbihim wa annahum ilaihi rāji'ụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
« Al-Baqarah 45 ✵ Al-Baqarah 47 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 46
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 46 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia beberapa penjelasan dari berbagai ahli tafsir berkaitan isi surat Al-Baqarah ayat 46, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Yaitu orang yang takut kepada Allah dan mengharapkan apa-apa yang ada di sisi-Nya, serta meyakini bahwa mereka benar-benar akan berjumpa dengan Tuhan mereka setelah kematian, dan bahwasanya mereka akan kembali kepadanya pada hari kiamat untuk menghadapi perhitungan dan pembalasan amal perbuatan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
46. Hal itu karena mereka yakin akan menghadap kepada Rabb mereka dan akan berhadapan langsung dengan-Nya kelak di hari kiamat. Dan mereka juga percaya akan kembali kepada-Nya untuk menerima balasan amal perbuatan mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
46. الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya)
Yakni yakin akan pertamuan dengan Allah yang kemudian akan membalas pahala mereka dan menambah keutamaan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
45-46
1 ). { وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ } Shalat dan sabar adalah dua perlindungan yang sangat agung bagi hamba; oleh karena itu keduanya disandingkan dengan perintah menyampaikan kebaikan dan melarang dari kemungkaran pada firman Allah : { أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ } .
2 ). Sabar adalah bekal bagi manusia, tetapi terkadang ia habis, oleh karena itu kita juga diperintahkan untuk menjadikan shalat yang khusu' sebagai penolong; agar bekal itu terus bertambah dan semakin menguatkannya.
3 ). Diantara rambu-rambu qur'ani yang dapat dijadikan pegangan bagi siapapun ketika menghadapi ujian adalah :
-Kenyamanan diri dengan : { وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ }.
-Kesiapan dan kesesriusan yang kuat dalam mengambil ilmu : { يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ } "Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh" [ Maryam : 12 ].
-Sabar yang dengannya akan ada kebaikan setelahnya : { وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا } "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami" [ Al-Ankabut : 69 ].
-Muqoddimah (usaha) dan hasil : { إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا } "jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan" [ Al-Anfal : 29 ].
Maka ambillah rambu-rambu ini, niscaya kamu akan menang dan berjaya dunia dan akhirat.
4 ). Dantara sebab-sebab yang sangat berpengaruh yang menjadikan seseorang istiqomah dalam menjaga shalatnya adalah :
-Cobalah merasakan indahnya ketenangan dan kehusyu'an dalam shalat.
-Selalu ingat bahwa anda akan menghadap Allah dan balasan yang agung dari-Nya, renungilah dua firman Allah ini : { وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ , الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ } "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ , (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya".
5 ). { وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ } Yakni shalat itu berat kecuali atas orang-orang yang tunduk dan berserah diri kepada Allah -جل جلاله-, dan shalat yang merupakan ibadah terdiri dari qiyam dan rukuk dan sujud serta duduk pada hakikatnya tidak berat untuk didirikan, adapun hakikat berat yang ada dalam ibadah ini ketika dilakukan dengan menghadirkan hati yang ikhlas oleh seorang hamba, yang dengannya seseorang mengharap keridhoan Allah -عز وجل- , membaca ayat suci al-Qur'an dengan penuh tadabbur, melafalkan doa dan dzikir-dzikir yang mencakup segala maksud, tanpa disebutkan di lisan, dan seseorang terkadang lalai dari memahami makna dari doa-doa itu padahal itulah inti dari suatu ibadah.
6 ). Tidaklah Allah mengabarkan bahwasanya shalat itu berat atas siapapun kecuali orang-orang yang memiliki sifat-sifat ini; karena sesungguhnya barangsiapa yang tidak yakin dengan hari kebangkitan, dan tidak pula percaya kepada tempat kembali dan balasan serta azab, sungguh shalat baginya hanyalah kesusah payahan dan kesesatan, karena ia tidak mengharap dari shalatnya manfaat dan perlindungan dari bahaya, dan benar bahwa orang-orang yang dalam dirinya terdapat sifata-sifat buruk ini shalat baginya sangatlah berat, dan merupakan sesuatu yang sia-sia.
7 ). Selalu ingat pertemuan hamba dengan Allah dan keagungan balasan-Nya kepada orang-orang taat kepada perintah-Nya, adalah merupakan hal paling berpengaruh untuk meringankan ibadah-ibadah, dan sabar atas maksiat, serta menjadi penghibur ketika musibah menimpa, perhatikan firman Allah berikut : { الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ }.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
(Yaitu) orang-orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka, lalu Allah membalas mereka dengan pahala dan menambahkan kepada mereka karuniaNya. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kembali kepada Allah sesuai perhitungan amal dan pahala mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{(yaitu) orang-orang yang meyakini} orang-orang yang meyakini {bahwa sesungguhnya mereka akan menemui Tuhan mereka dan hanya kepadaNya mereka kembali
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
46. “Yaitu orang-orang yang meyakini, ” yakni yang yakin serta percaya, ”bahwa mereka akan menemui Rabbnya, ” lalu Dia akan membalas perbuatan-perbuatan mereka, ”dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya.” Inilah yang meringankan mereka dalam beribadah, yang mewajibkan bagi mereka untuk berhibur diri dalam segala musibah, berlapang dada dalam segala kesulitan, dan mencegah mereka dari berbuat keburukan. Maka mereka itulah orang-orang yang mendapatkkan kenikmatan yang abadi dalam ruangan-ruangan yang tinggi. Adapun orang yang tidak beriman kepada pertemuan dengan Rabbnya, maka shalat dan ibadah-ibadah lainnya adalah suatu hal yang paling sulit bagi mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Allah SWT berfirman (dengan memberikan perintah) kepada hamba-hambaNya tentang apa yang mereka harapkan berupa kebaikan di dunia dan akhirat, dengan memohon pertolongan melalui kesabaran dan shalat. Seperti yang diungkapkan oleh Muqatil bin Hayyan tentang tafsir ayat ini: “Mintalah pertolongan untuk mencari akhirat dengan kesabaran dalam menjalankan kewajiban dan shalat." Terkait kesabaran, dikatakan bahwa itu adalah puasa, Hal itu dikatakan oleh Mujahid.
Abu Al-'Aliyah berkata tentang firman Allah SWT: (Dan memohon pertolonganlah dengan kesabaran dan shalat), bahwa itu adalah untuk meraih keridhaan Allah, dan ketahuilah bahwa shalat adalah bagian dari ketaatan kepada Allah.
Adapun firmanNya: (Dan shalat), maka sesungguhnya shalat adalah salah satu bentuk pertolongan terbesar untuk meneguhkan diri dalam segala urusan, sebagaimana Allah berfirman: (Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar)." (Surah Al-'Ankabut: 45)
Imam Ahmad berkata bahwa Hudzaifah bin Al-Yaman berkata,”Rasulullah SAW ketika ditimpa suatu masalah, beliau shalat"
Kata ganti dalam firmanNya (Wa Innaha) merujuk kepada shalat, Hal ini diungkapkan oleh Mujahid. Ibnu Jarir memilih pendapat ini. Hal ini kemungkinan merujuk kepada apa yang diindikasikan oleh kalam tersebut, yaitu nasehat untuk melaksanakan hal tersebut, sebagaimana firman Allah dalam kisah Qarun: (Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar".(80)) (Surah Al-Qashas), dan Allah SWT berfirman, (Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar (35)) (Surah Fushilat), yaitu bahwa nasehat yang disampaikan ayat ini kecuali orang-orang yang bersabar. Dan apa yang dianugerahkan (sesuatu yang diberikan dan diilhamkan) kecuali kepada orang yang memiliki keuntungan yang besar
Pada setiap penafsiran, firman Allah SWT (Wa Innaha la labiiratun) yaitu penderitaan yang sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.'
Ibnu Abi Thalhah mengutip dari Ibnu Abbas, maksudnya adalah orang-orang yang membenarkan apa yang diturunkan oleh Allah.
Mujahid berkata orang-orang mukmin yang sesungguhnya. Abu Al-'Aliyah berkata,( kecuali bagi orang-orang yang khusyu') maknanya yaitu orang-orang yang takut (azab Allah).
Ibnu Jarir berkata tentang makna ayat ini, “Memohonlah pertolongan “Wahai para pendeta Ahlul Kitab” dengan mendedikasikan diri kalian untuk melakukan ketaatan kepada Allah, dan mendirikan shalat yang mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan mendekatkan kepada keridhaan Allah, dan yang sangat sangat besar (manfaatnya) bagi mereka yang merendahkan diri untuk melakukan ketaatan kepadaNya, yang tunduk karena takut kepadaNya.'
Demikianlah pendapat yang disampaikan. Yang jelas bahwa ayat ini (jika berbicara dalam konteks peringatan kepada Bani Israil) menjelaskan bahwa ini dimaksudkan khusus hanya untuk mereka, melainkan bersifat umum yaitu untuk mereka dan selain mereka. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Terkait firman Allah SWT,((yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya (46)) yaitu bahwa firmanNya ini adalah untuk melengkapi firman sebelumnya, yaitu bahwa shalat atau nasehat itu adalah sesuatu yang berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ yang merakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, artinya mereka tahu bahwa mereka akan dikumpulkan untuk menghadap kepadaNya pada hari kiamat
(bahwa mereka akan kembali kepadaNya) artinya segala urusan mereka kembali kepada kehendakNya, Dia akan menghakimi hal itu sesuai dengan keadilanNya. Oleh karena itu ketika mereka meyakini adanya hari kebangkitan dan pembalasan sehingga menjadi mudah bagi mereka untuk melaksanakan ketaatan, dan meninggalkan perbuatan-perbuatan munkar.
Adapun terkait firmanNya, "((yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya) Ibnu Jarir berkata bahwa bangsa Arab terkadang menggunakan “zhanna”untuk menyebut “yakin” dan “ragu”, melihat mereka menyebut “sudfah” (kegelapan) untuk “kegelapan” dan “cahaya”, serta menyebut “Sharih” untuk “orang yang menolong“ dan untuk “orang yang meminta pertolongan”, dan 'orang yang meminta pertolongan' untuk 'penolong'. Dan berbagai kata-kata yang dipakai untuk menyebut sesuatu dan lawan katanya. Seperti yang dikatakan oleh Duraid bin As-Shimmah:
'Aku berkata kepada mereka, "Yakinlah pada ribuan hal yang terselubung"
“yang meliputi mereka dengan kuda yang diselubungi baju besi”
Maknanya yaitu Yakinlah kepada ribuan hal yang terselubung yang datang kepada kalian.
Di antara penjelasan tentang hal itu adalah firman Allah SWT,(Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya) (Surah Al-Kahfi: 53).
Mujahid berkata,"Setiap keyakinan yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah ilmu"
Terkait firman Allah SWT, ((yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya) Abu Al-'Aliyah berkata bahwa (zhannu) di sini adalah keyakinan.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat 46: Kemudian Allah menjelaskan bahwasannya sifat mereka yang takut kepada Allah adalah mereka yang senantiasa takut dan mengharap apa yang di sisi Allah, dan menyakini bahwasannya mereka akan dipertemukan Rabb mereka, serta mereka juga akan kembali kepada Allah di hari kiamat untuk dihisab dan dibalas.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mereka yakin akan bertemu dengan Tuhannya setelah mati dan akan kembali kepada-Nya pada hari kiamat untuk dihisab dan menerima pembalasan terhadap amal. Semua rasa inilah yang membuat mereka merasa ringan menjalankan ibadah, membuat mereka tetap terhibur ketika mendapatkan musibah, meringankan derita mereka dan mencegah diri mereka dari berbuat maksiat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 46
Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan penuh sabar, dengan memelihara keteguhan hati dan menjaga ketabahan, serta menahan diri dari godaan dalam menghadapi hal-hal yang berat, dan juga dengan melaksanakan salat. Dan salat itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk dan tunduk hatinya kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Pada ayat ini, Allah kembali mengingatkan bani israil tentang nikmat-Nya agar lebih mendorong mereka untuk bersyukur. Wahai bani israil! ingatlah nikmat-ku yang telah aku berikan kepadamu dan nenek moyang kamu, dan aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini yang memiliki peradaban maju seperti bangsa mesir atau penduduk palestina pada masa itu. Allah memanggil mereka dengan panggilan bani israil untuk mengingatkan bahwa pada masa nenek moyang merekalah terdapat kelebihan yang dianugerahkan Allah kepada bangsa ini. Allah mengingatkan mereka agar mensyukuri nikmat itu antara lain dengan mempercayai datangnya nabi yang telah diberitakan di dalam kitab sucinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjelasan dari berbagai mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 46 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.